Menu Click to open Menus
HOME » Daerah » SEJUMLAH TINTA MERAH KADO HUT KE 9 TAHUN KABUPATEN PALI DARI AKTIVIS PALI

SEJUMLAH TINTA MERAH KADO HUT KE 9 TAHUN KABUPATEN PALI DARI AKTIVIS PALI

April 23, 2022 5:17 am | Published by | No comment

*DINAS PERTANIAN PALI JADI SOROTAN

Dua aktivis Kabupaten PALI, Kuhon dan Mulyadi Assoy memberikan kado tinta merah pada HUT Kabupaten PALI yang ke 9 tahun 2022

Penukal Abab Lematang Ilir (PALI)
lahataktual.com

Pada Jum’at 22 April 2022 Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumatera Selatan merayakan hari ulang tahunnya yang ke – 9 Tahun.

Pada sidang paripurna ke 7 DPRD Kabupaten PALI, agenda peringatan hari jadi Kabupaten PALI tahun 2022 ini. Dengan alasan masih dalam situasi pandemi covid – 19, banyak insan jurnalis PALI yang menelan kekecewaan lantaran tidak diperkenankan masuk. Hanya beberapa media khusus saja yang diperkenankan boleh memasuki ruangan paripurna.

Dirgahayu HUT Kabupaten PALI yang ke – 9 tahun 2022 ini dihadiri Gubernur Provinsi Sumatera Selatan H Herman Deru.

Kabupaten PALI, dengan usianya yang ke – 9 tahun ini, walaupun perayaannya sangat meriah namun warga PALI belum merasa kemajuan yang sudah dicapai oleh Kabupaten PALI dengan program programnya. Terutama di sektor pertanian.

Alasan warga, mengapa sektor pertanian dinilai sangat penting dan patut dikritisi. Mengingat bahwa sebagian besar masyarakat Kabupaten PALI merupakan bermata pencaharian bertani.

Namun di usia 9 tahun Kabupaten PALI, Warga PALI menganggap bahwa program program Pemkab PALI disektor pertanian belum begitu terasa menyentuh langsung para petani. Terutama para petani karet yang katanya setiap tahun dianggarkan di APBD Kabupaten PALI.

Hal itu disampaikan Kuhon, salah seorang warga Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI, Jum’at (22/04/2022).

Kuhon mempertanyakan program program apa saja yang sudah direalisasikan Pemkab PALI melalui Dinas Pertanian Kabupaten PALI untuk masyarakat petani Kabupaten PALI?.

” Saya mau bertanya, pada usia Kabupaten PALI yang sudah 9 tahun ini, program program apa saja yang sudah direalisasikan Pemkab PALI melalui Dinas Pertanian untuk masyarakat petani PALI ” Tanya Kuhon diselah selah kemeriahan perayaan HUT Kabupaten PALI, Jum’at (22/04/2022).

Dituturkan Kuhon, saat ini diantaranya, para petani karet Kabupaten PALI sangat mengeluhkan adanya jamur daun yang membuat daun tanaman karet selalu gugur. Namun dirinya sangat menyayangkan hingga saat ini tidak ada solusi dari Instansi terkait.

” Seharusnya dinas terkait merespon apa saja yang menjadi keluhan masyarakat ” Sarannya

” Karena kalau ada perhatian tentunya akan meningkatkan hasil pertanian masyarakat, dengan demikian akan meningkatkan daya beli masyarakat, pertumbuhan ekonomi meningkat serta akan mensejahterakan masyarakat di kabupaten PALI ” Ungkapnya.

Warga asal desa Tempirai Kecamatan Penukal ini meminta atensi Pemerintah dan para wakil rakyat PALI yang dalam hal ini DPRD kabupaten PALI. Karena hendaknya di usia Bumi Serepat Serasan yang ke 9 tahun ini program apa saja dilaksanakan bisa langsung bersentuhan dengan masyarakat PALI. Pada gilirannya itu akan mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten PALI.

” Karena menurut pantau kami, sejauh ini program yang di realisasi kan oleh Pemerintah PALI selama 9 tahun ini sangat minim dan tidak pro masyarakat. Kami tahu karena kami masyarakat ” Kata Kuhon.

Kuhon mengatakan, kalau masalah pembangunan sektor jalan dan jembatan didaerah mana saja pasti melaksanakan. Karena itu memang program rutin setiap daerah. Termasuk di Kabupaten PALI yang selalu menjadi kebanggaan.

Hanya saja kwalitas dan mutu pembangunan jalan di Kabupaten PALI sangat jelek, bahkan sangat asal jadi kerena baru saja selesai di bangun sudah hancur lagi.

Ia menyindir, kalau pembangunan jalan di Kabupaten PALI, yang baru saja di bangun banyak hancur lagi hanya karena  disebabkan oleh ayam.

” Perkiraan saya pribadi rusaknya jalan yang baru saja di bangun itu oleh ayam. Itu karena mutunya sangat jelek ” sesalnya.

Seharusnya lanjut Kuhon, para wakil rakyat bisa membuat regulasi yang mengatur, atau semacam Peraturan daerah (Perda) supaya ayam itu di kandangkan. Kalau gara gara ayam saja jalan rusak. Karena sudah banyak jalan di kabupaten PALI yang baru saja selesai di bangun namun rusak kembali oleh di cakar ayam.

Salah satu contohnya kata Kuhon, dalam pembangunan jalan lingkar di Kecamatan Talang Ubi, kendaraan melintas saja bisa di hitung pakai jari namun jalan  tersebut bisa rusak dan hancur dan rusak. Tentunya ini tidak masuk akal sehat kalau memang pembangunan tersebut dikerjakan maksimal.

Bahkan akses jalan lingkar tersebut sudah beberapa kali mengalami perehaban, dirinya juga tidak paham bagaimana sistem pembangunan di kabupaten PALI.

Hingga pada usia ke 9 tahun Kabupaten PALI saat ini, pertumbuhan ekonomi di kabupaten PALI, biasa biasa saja. Sedangkan untuk para generasi muda di Kabupaten PALI tidak adanya lapangan pekerjaan di Kabupaten PALI.

Lebih jauh, kata Kuhon, Kalau memang Pemerintah PALI pro rakyat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin, stop dulu proyek proyek Normalisasi Sungai, Proyek Embung serta Proyek Proyek yang tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat dan tidak ada manfaat bagi masyarakat PALI.

” Proyek Normalisasi dan Embung yang banyak itu diduga hanya menguntungkan oknum pemilik proyek dan pelaksananya saja. Kalau masyarakat setempat tidak ada dampak positifnya ” Ujarnya.

” Proyek Embung tersebut tidak di butuhkan masyarakat, tapi hampir tiap desa di kabupaten PALI itu di bangun Embung, untuk apa embung??? ” Kuhon mempertanyakan.

Karena banyak masyarakat PALI yang tergolong tidak mampu, ada lahan tapi tidak bisa membeli bibit bagus. Kenapa Pemkab PALI tidak memprioritaskan itu  masyarakat PALI di bantu bibit karet yang bagus, di bantu bibit sawit, di bantu bibit ikan, UKM di bantu.

Namun kenyataannya, Pemerintah PALI tiap tahun sibuk dan prioritas menganggarkan proyek normalisasi sungai dan proyek embung. Itukan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat PALI.

Dengan baiknya hasil pertanian di Kabupaten PALI tentunya akan meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat, masyarakat rajin bayar pajak, daya beli masyarakat PALI meningkat, masyarakat sejatera tentunya kriminal berkurang.

Dirinya sangat tegas menyinggung bahwa hingga saat ini tidak ada program dari Dinas Pertanian Kabupaten PALI yang sesuai harapan masyarakat PALI.

Salah satu contohnya program cetak sawah yang dilaksanakan di kabupaten PALI dengan dana besar, namun tidak ada kabar gembira atau membawa perubahan kehidupan masyarakat PALI yang kesejateraannya meningkat dari sebelumnya. Yang ada cuma ada segelintir oknum yang kehidupannya drastis meningkat sejatera. Sedangkan masyarakat petani banyak kehidupannya tetap begitu begitu saja.

” Kami orang awam saja bisa membayangkan kalau ribuan hektare lahan sawah di Kabupaten PALI di kelola dengan baik tentunya masyarakat di kabupaten PALI tidak perlu lagi membeli beras dari luar. Bahkan Kabupaten PALI bisa menjadi lumbung pangan di Sumatera Selatan ” Urai Kuhon.

” Kenyataan yang ada, dana Miliaran Rupiah uang negara yang di anggarkan pada program pertanian cetak sawah tersebut terkesan hanya menghamburkan uang negara Hingga saat ini program tersebut tidak terealisasi dengan baik dan tidak jelas apa hasilnya ” Terangnya.

Terkait oknum Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PALI
yang merangkap jabatan juga Kepala Bappeda PALI.. Kuhon mempertanyakan apakah di Kabupaten PALI ini tidak ada SDM yang mumpuni sehingga satu orang bisa memegang banyak jabatan.

” Jadi sangat wajar kalau program pertanian di PALI tidak sesuai harapan masyarakat, karena kepalanya terlalu banyak kesibukan ” Kata Kuhon.

Juga di usia ke 9 tahun Kabupaten PALI namun belum memiliki perkantoran. Itu sangat memalukan masyarakat PALI,

” Kami minta Pemkab PALI dan DPRD PALI segera memprogramkan pembangunan kantor, karena perkantoran itu merupakan icon sebuah kabupaten ” Harap Kuhon

” Karena kalau sudah ada kantor sendiri, Pemkab PALI tidak perlu repot repot lagi menyewa rumah rumah warga bertahun tahun. Dapat dibayangkan sudah berapa banyak Uang Kabupaten PALI di keluarkan untuk membayar kontrak kantor selama 9 tahun ini ” Pungkasnya.

Senada juga disampaikan Mulyadi asoy. Aktivis yang berjuluk Singa Abab ini
meminta kepada Para wakil rakyat yang terhormat dan Pemerintah Daerah Kabupaten PALI  supaya bisa merencanakan anggaran kedepan sebesar besarnya untuk program yang pro rakyat, yang di tujukan untuk bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat PALI. Terutama program pertanian.

” Karena sudah 9 tahun kabupaten pali tidak adanya program pertanian yang mencapai target dan membawa perubahan bagi para petani ” Ungkap lelaki yang akrab disapa Assoy ini.

Dirinya berharap kedepan, apa pun yang di programkan kedepan itu harus pro rakyat jangan hanya merealisasikan progran yang hanya menguntungkan oknum oknum saja. Sedangkan masyarakat PALI menderita.

Kalau tidak ingin oknum oknum wakil rakyat dituduh ikut mempermainkan anggaran di Kabupaten PALI. Dirinya mendesak agar para wakil rakyat Kabupaten PALI melaksanakan fungsinya untuk mengontrol dan mengawasi perencanaan pembangunan di Kabupaten PALI.

” Karena banyaknya proyek proyek Embung Di kabupaten PALI yang tidak bermanfaat, hal itu adalah kejanggalan. Seharusnya bagian perencanaan pembangunan itu (Bappeda) bisa membaca dan memahami apa itu embung ” Kata Assoy.

” Setahu kami Embung itu tempat penampungan air persawahan, ketika terjadi kekeringan. Ini sawah tidak ada tapi dibangun embung. Asal ada lahan kosong dibangun embung begitulah di PALI ” Tutup Assoy. (RED)

Categorised in: , , ,

Tidak Ada Komentar untuk SEJUMLAH TINTA MERAH KADO HUT KE 9 TAHUN KABUPATEN PALI DARI AKTIVIS PALI

Tinggalkan Komentar Anda Disini...

283 views