NARKOBA MASUK MUARA ENIM BANYAK BERASAL DARI KABUPATEN PALI

Muara Enimlahataktual.com
Kapolres Muara Enim AKBP Aris Rusdiyanto melalui Kasat Res Narkoba AKP Burnani mengatakan sekitar80 persen dari LP kasus Narkoba di Sat Res Narkoba Polres Muara Enim adalah pemakai bukan pengedar.

” Di tahun 2022 ini mulai Januari hingga awal juli rahun ini, total ada 60 Laporan Polisi (LP) yang ditangani Satres Narkoba Polres Muara Enim,” ungkapnya, Kamis (07/07/2022) dilansir dari smartzen.my.id.

Burnani menjelaskan,dari 60 LP tersebut didapati pelaku laki – laki sebanyak 70 orang dan 3 orang perempuan dengan total barang bukti yaitu sebanyak 327 gram sabu, 53 Gram Ganja dan 24 butir pil ekstasi.

” Namun di tahun ini tidak ada peningkatan signifikan bagi para pengedar maupun pemakai ya, dimana jumlahnya juga tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya,” katanya.

“ Disini kebanyakan adalah pemakai, dari 60 LP itu 80 persennya adalah pemakai, penjual atau bandar itu hanya yang kecil setelah kaki keempat,” bebernya.

Lebih lanjur, Burnani mengatakan, pada saat dilakukan pengembangan kebanyakan terputus hanya sampai di bandar kaki ketiga karena setelahnya sudah tidak tahu identitas maupun alamat bandar besarnya.

” Kalau menurut keterangan para tersangka ini sebagian besar mereka dapat dari kabupaten PALI, Muara Enim hanya tempat beredarnya saja itupun sedikit, misalnya modalnya Rp10 Juta dibagi lagi dalam paket kecil, untungnya setelah dijual menjadi Rp14 Juta ,”bebernya.

Tambah dia, sejauh ini tidak ada kasus yang menojol termasuk juga modusnya tidak ada yang baru.

“ Modusnya ya si pembeli ini memesan ke bandar seperti biasa, untuk narkobanya juga tidak ada yang jenis baru, 70 persen masih sabu sabu,” ujarnya.

Menurut dia, penanganan kasus narkoba melalui jalur hukum harus bisa dihindari dengan upaya pencegahan karena dampaknya yang sangat luas.

“ Pertama dampak pidana jelas, kedua dampak bagi tubuh atau kesehatan termasuk mental ,” tuturnya.

Kemudian, lanjut dia, dampak dari narkoba ini akan berefek kepada kejahatan lain apabila sudah candu, seperti pencurian dan sebagainya di samping itu juga pada zat adiktif Narkoba dapat merusak jaringan saraf tubuh yang dapat mengakibatkan kematian.

“ Terakhir tentu dampak sosial, yang awalnya baik menjadi buruk, tentunya sulit mendapatkan pekerjaan karena riwayat narkoba dan hukum itu sendiri,” ulasnya.

Oleh sebab itu, ia berpesan agar masyarakat dapat menghindari narkoba dan jangan sekalipun mencoba dan penasaran apalagi ikut ikutan.

“Awalnya ikut ikutan, lama lama beli sendiri, candu dan apabila semakin parah semua akan rusak kemudian bagi pengedar tentu nya pasti akan kami tindak tegas secara undang-undang berlaku ,” Tutup dia.(RED)