Menu Click to open Menus
TRENDING
HOME » LAHATAKTUAL » MIRIS, TIDAK  MAMPU MEMBAYAR UANG TUNGGAKAN SPP  SISWA SMK 2 PAGAR ALAM DI SURUH BERHENTI SEKOLAH

MIRIS, TIDAK  MAMPU MEMBAYAR UANG TUNGGAKAN SPP  SISWA SMK 2 PAGAR ALAM DI SURUH BERHENTI SEKOLAH

Oktober 28, 2020 4:17 pm | Published by | No comment
165 dibaca

Pagar Alam – Sumsel
lahataktual.com

Sangat miris apa yang dialami salah seorang pelajar di SMK 2 Pagar Alam Provinsi Sumatera Selatan, Ridiyansyah irawan, gara gara tidak mampu membayar uang SPP, pelajar ini diberhentikan dari sekolahnya.

Tindakan oknum yang ada disekolah SMK 2 Kota Pagar Alam ini benar benar sudah mencoreng Dinas Pendidikan di Kota Pagar Alam.

Hal ini diungkapkan Sekretaris KPK Nusantara Provinsi Sumsel Dadang Batra wijaya kepada media ini, Selasa (27/10/2020).

Dituturkan Dadang, pihaknya mendapatkan informasi tersebut merasa terpanggil untuk menelusuri kebenarannya.

” Kita mendapat informasi dari warga setempat ada pelajar SMK 2 Pagar alam dipaksa berhenti sekolah oleh gurunya lantaran tidak mampu membayar iuran SPP, kita segera melakukan penelusuran untuk mengetahui kebenarannya ” Ujar Dadang.

” Untuk menindak lanjuti masalah ini, kami bermaksud menemui kepala Sekolah SMK 2 pagar alam tersebut “

” Jika benar adanya informasi tersebut,, kami tidak akan segan segan nelaporkan masalah ini kepihak yang berwenang. Karena akibat perbuatan oknum guru ini mengakibatkan hacurnya harapan generasi muda yang masih duduk di bangku SMK 2 ini ” Tegas Dadang.

Lanjut Dadang, pihaknya juga akan melaporkan tindak penekanan dari oknum ke pihak yang berwenang.

Sementara itu orang tua pelajar SMKN 2 yang diberhentikan sekolah, Suhadi ketika ditemui membenarkan tentang anaknya yang dikeluarkan dari sekolah karena tidak mampu membayar tunggakan SPP.

”  Kami sebagai orang tua merasa sangat prihatin dan kasihan akan nasib anak saya Ridiyansyah Irawan yang terpaksa berhenti sekolah karena ke tidak mampuan saya dalam ekonomi sehingga saya tidak mampu membayar tunggakan SPP disekolahnya Tutur ” Suhadi.

Diceritakan Suhadi, sekitar bulan Februari tahun 2018 lalu dirinya di datangi Romli,  seorang utusan  dari pihak Sekolah SMK 2 Pagar Alam. Dia menyampaikan bahwa dirinya sebagai orang tua Ridiyansyah irawan agar segera datang kesekolah untuk melunasi tunggakan SPP anaknya.

” Karena merasa itu,  kewajiban saya sebagai orang tua akhirnya saya berusaha mencari pinjaman kesana kemari namun tidak berhasil. Saya menyuruh istri saya pergi ke sekolah SMK 2 Pagar Alam untuk memenuhi panggilan dari guru wali kelas  anak saya, agar pihak sekolah bisa memberikan waktu ” Urai Suhadi.

” Namun setelah di sekolah. Isri saya sudah menyampaikan ke wali kelas anak saya agar diberi waktu untuk melunasi tunggakan SPP itu. Mala guru wali kelas  anak saya marah marah, bahkan terus memaksa saya untuk melunasi tunggakan SPP itu tanpa memberikan jangka waktu ” Terang Suhadi

” Cerita istri saya bahwa guru wali kelas anak  saya mengatakan ,KALAU RIDI TIDAK ADA BIAYA UNTUK BAYAR SPP BERHENTI SAJA SEKOLAHNYA KARENA PIHAK SEKOLAH KAMI BUTUH DUET ” Tambah Suhadi mengutip cerita istrinya.

Suhaidi, juga mengungkapkan bahwa pada waktu awal masuk sekolah dulu, dirinya sebagai orang tua juga sudah diminta uang sebesar Rp 2,750,000 oleh pihak sekolah. Uang tersebut katanya untuk keperluan seragam baju sekolah.

Sedangkan Kepala sekolah SMK 2 Pagar Alam Pandra H H PD ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa tidak ada pihak guru di SMK 2 Pagar Alam yang melakukan penekanan. Bahkan katanya dirinya sudah perna berpesan agar orang tua Ridiansyah menemuinya.

” Sepengetahuan saya, tidak ada pihak guru kami yang melakukan tindak penekanan terhadap laporan ini. Namun saya sudah mempersilahkan kepada orang tua Ridiyansyah dan wali murid Dari pihak sekolah kami Untuk menemui saya dan langsung konfirmasi kepada saya ” Jelasnya (RED)

Categorised in: ,

Tidak Ada Komentar untuk MIRIS, TIDAK  MAMPU MEMBAYAR UANG TUNGGAKAN SPP  SISWA SMK 2 PAGAR ALAM DI SURUH BERHENTI SEKOLAH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *