JURUSAN KULIAH PARA PRESIDEN INDONESIA, DARI BUNG KARNO HINGGA JOKOWI

Nasional
lahataktual.com

Jurusan kuliah para presiden Indonesia menarik untuk diketahui. Dari tujuh presiden yang memimpin Indonesia, masing-masing memiliki latar pendidikan yang berbeda. Ada yang lulus dari jurusan teknik, militer, sampai kehutanan.

* IR SOEKARNO

Presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno, lahir pada 6 Juni 1901. Ia mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar di Erste Inlandse School dan sempat dipindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS). Setelah berhasil menamatkan studinya di ELS, ia melanjutkan pendidikan SMA di HBS (Hogere Burger School) di Surabaya.

Soekarno meneruskan studi dengan berkuliah di Technise Hoogeschool te Bandoeng(kini Institut Teknologi Bandung) dengan mengambil jurusan teknik sipil. Soekarno lulus kuliah pada 25 Mei 1926 dan wisuda pada 3 Juli 1926.

* SOEHARTO

Soeharto merupakan presiden kedua Indonesia. Pada 1 Juni 1940 ia diterima sebagai siswa di sekolah militer Gombong, Jawa tengah dan setelah lulus mendapat predikat lulusan terbaik. Ia resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945. Sebelumnya diketahui pada tahun 1942 Soeharto pernah dikirim ke Bandung untuk menjadi tentara cadangan di Markas Besar AD.

* BJ HABIBIE

BJ Habibie, presiden ketiga Indonesia, lahir pada 25 Juni 1936. Ia mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Bandung dengan jurusan Teknik Mesin pada tahun 1954. Satu tahun setelahnya ia kembali melanjutkan pendidikan di Aeronautika dan Astronautika dengan jurusan Spesialisasi Konstruksi Pesawat Terbang di Rhein Westfalen Aachen, Jerman.

Ia berhasil mendapat gelar Diplom Ingenieur pada 1960 serta Doktor Inginieur pada 1965 dengan predikat Summa Cum Laude. Habibie merupakan tokoh yang membuat pesawat pertama buatan Indonesia.

* ABDURRAHMAN WAHID (GUSDUR)

Abdurrahman Wahid atau Gus Dur merupakan presiden keempat Indonesia. Gus Dur, yang lahir pada pada 7 September 1940 di Jombang, pernah tidak naik kelas saat SMP. Namun, ia berhasil lulus dan meneruskan sekolah di Pesantren Tegalrejo.

Setelah itu, Gus Dur meneruskan pendidikanya di Universitas Al Azhar, Kairo dengan jurusan studi Islam pada tahun 1963. Pendidikan di Kairo itu ia dapatkan dari penerimaan beasiswa Kementerian Agama. Gus Dur kemudian juga kuliah di jurusan sastra Arab di Universitas Baghdad, Irak.

* MEGAWATI SOEKARNOPUTRI

Presiden Megawati merupakan presiden kelima Indonesia sekaligus anak dari Presiden Soekarno. Megawati berkuliah di Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran Bandung. Namun kuliahnya itu hanya berlangsung setahun karena kondisi politik yang kacau.

Ketika situasi membaik, ia kembali melanjutkan studinya di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Namun ia tak menamatkan kuliahnya karena Presiden Soekarno, ayahnya, meninggal dunia.

* SUSILO BAMBANG YUDHOYONO (SBY)

Sama halnya dengan Soeharto, presiden keenam Indonesia ini memiliki latar belakang pendidikan militer. Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY sejak kecil bercita-cita untuk menjadi tentara. Namun karena terlambat mendaftar, SBY gagal masuk Akademi Bersenjata RI (Akabri).

Ia sempat menjadi mahasiswa jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi 10 November Surabaya, sebelum melanjutkan studi di Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama di Jawa Timur.

SBY akhirnya berhasil masuk Akabri tahun 1970. Saat lulus, ia mendapat predikat lulusan terbaik tahun 1973 dan dianugerahi penghargaan lencana Adhi Makayasa. Setelah itu, SBY melanjutkan ke beberapa sekolah tinggi militer di mancanegara. SBY juga kuliah S3 di IPB di bidang ekonomi pertanian

* JOKO WIDODO

Presiden Joko Widodo atau yang kerap dikenal Presiden Jokowi ini lahir pada 21 Juni 1961. Ia mengawali pendidikannya di SDN 112 Tirtoyoso dan di SMP Negeri 1 Surakarta. Ia kemudian melanjutkan lagi di SMA Negeri 6 Surakarta dan setelah lulus ia kembali mengenyam pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ia berkuliah di UGM dengan mengambil jurusan Kehutanan. Untuk mempenuhi syarat kelulusan bergelar sarjana itu, ia menulis skripsi berjudul “Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta.” Ia juga aktif menjadi anggota Mapala Silvagama.
*Melansir dari berbagai sumber, Maria Alexandra Fedho/Litbang MPI(wdi)