EKS NAPITER KABUPATEN MUARA ENIM AJUKAN PROPOSAL KE 3 PERUSAHAAN, SUDAH SETENGAH TAHUN TIDAK ADA REALISASI
Januari 26, 2022 1:04 am | Published by Admin | No comment
Muara Enim
lahataktual.com
Sungguh sedih dengan apa yang dialami Eks narapidana teroris (Napiter) yang berasal dari Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan, Sholihin.
Setelah menghirup udara bebas dari pembinaan di Lapas Nusakambangan selama beberaoa tahun. Sholihin berkumpul kembali dengan keluarganya di Desa Lubai Persada Kecamatan Lubai Ulu Kabupaten Muara Enim. Dia pun sudah menyatakan diri untuk kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan memulai kehidupan baru penuh damai bersama keluarga yang dia cintai.
Setelah berkumpul bersama keluarganya, Sholihin mengakui kalau dirinya masih bingung, Darimana dia akan memulai menapak kehidupan, mengingat dirinya tidak memiliki apa apa bahkan lahan untuk berkebun pun dia tidak memiliki.
Dirinya terus berfikir bagaimana bisa meniti kehidupan untuk menghidupi keluarganya, sementara dia sangat menyadari kalau dirinya adalah eks narapidana teroris, yang tidak semua orang bisa cepat menerima kehadirannya
Secepatnya Sholihin mengambil langkah langkah demi melangsungkan kehidupan dan untuk masa depan anak anaknya. Juga agar jangan sampai dirinya terpengaruh lagi dengan paham paham radikalisme yang anti NKRI.
Dari saran teman temannya yang sesama eks napiter yang sudah NKRI, dia disarankan untuk membuat proposal meminta bantuan modal usaha kepada fihak perusahaan yang ada disekitar dan Pemda setempat.
Maka Sholihin pun mulai melaksanakannya. Dibuat lah 3 proposal yang akan diberikan kepada tiga (3l) Perusahaan yang wilayah beroperasinya tidak jauh dari kediamannya, yaitu Perusahaan Migas PT Pertamina, Perusahaan Kayu Kertas PT Musi Hutan Persada (MHP) dan Perusahaan perkebunan Kelapa Sawit PT Serasan Sekundang.
Tiga proposal itu sudah dia sampaikan kepada tiga perusahaan tersebut melalui perentara Kepala Desa Lubai Persada pada sekitar setengah tahun yang lalu.
Sebelumnya dirinya sangat optimis akan mendapat bantuan dari 3 perusahaan itu. Karena 3 Perusahaan itu tempat beroperasinya ada disekitar kediamannya. Dirinya pun sudah mulai merancang usaha apa yang akan dilakukannya demi menghidupi keluarganya.
Dari waktu ke waktu dirinya menunggu, harapan bisa mendapatkan bantuan modal usaha dari 3 perusahaan itu. Ternyata ” jauh panggang dari api “.
Seiring waktu, ada sekitar setengah tahun setelah proposal disampaikan, hingga detik ini, proposal proposal nya itu, tidak ada respon dari 3 Perusahaan itu.
Dirinya jadi merenung, begitu sulitkah warga seperti dirinya mendapat bantuan dari fihak perusahaan. Padahal kata Sholihin proposal itu diberikan melalui petentara Kepala Desa Lubai Persada.
Diakuinya, memang tindak lanjut dari proposalnya itu, ada respon dari perusahaan, yang seolah memberikan akan membantu, yakni dari PT Pertamina. PT Pertamina perna melakukan survey ke kediamannya. Waktu itu Sholihin bersama keluarganya sudah senang karena bakal menerima bantuan untuk modal usaha dari PT Pertamina.
Ternyata itu hanyalah respon kosong. Setelah pihak PT Pertamina melakukan survey, selanjutnya tidak ada kabar berita lagi. Proposal nya itu tidak perna di realisasikan oleh PT Pertamina. Padahal tempat opersional PT Pertamina itu ada didepan matanya.
Juga dari Perusahaan perkebunan Kelapa Sawit PT Serasan Sekundang. Dirinya perna mendapat informasi bakal dibantu hanya sebesar Rp 1 Juta. Namun faktanya bantuan itu, walaupun cuma sebesar Rp 1 Juta, tidak perna dia terima.
Tapi kalau dari Perusahaan Kayu Kertas PT Musi Hutan Persada (MHP). Proposal yang dia sampaikan itu, sedikit pun tidak ada respon dari PT MHP.
Padahal kata Sholihin, dia hanya memberikan proposal kepada 3 perusahaan yang ada disekitarnya.
” Saya cuma menyampaikan proposal ke pihak perusahaan yang lokasinya ada didepan mata saya, saya mohon bantuan untuk modal usaha. karena saya belum memiliki usaha untuk kelangsungan hidup keluarga saya. Cuma itu, Apakah Perusahaan dan orang orang didalam perusahaan itu memang pelit ya ” Keluh Sholihin, Minggu (25/01/2022).
” Buktinya sudah hampir setengah tahun, proposal proposal nya itu tidak ada tanggapan dan realisasi nya sama sekali dari pihak perusahaan ” Ucap Sholihin lagi.
” Kami sih sangat berharap ada bantuan kalau berkenan..Namun hendaknya seandainya tidak bisa memberikan bantuan, adalah basa basi memberikan balasan dengan bermacam alasan. Ada ketegasan dari fihak perusahaan bisa membantu atau tidak, biar kami tidak menunggu dan tidak terus terusan berharap ” Kata Sholihin.
Lanjut Sholihin lagi, dirinya bersama keluarga sangat memerlukan bantuan itu, demi kelangsungan hidup dan masa depan anak anak. Karena bila tidak ada bantuan ataupun tidak ada solusi. Dia juga harus mencari langkah langkah lain. mungkin akan merantau ke tempat lain untuk mencari penghidupan bersama keluarganya.
Selain itu, Sholihin juga mengeluhkan bahwa akses jalan menuju ke kediaman mereka juga masih jalan tanah. Akses jalan itu, kalau musim hujan tidak bisa dilewati oleh kenderaan karena lumpur. Sehingga para kerabat yang berkunjung ke kediaman mereka terpaksa harus jalan kaki.
Untuk masalah ini, mereka juga berharap kepada Pemkab Muara Enim agar akses jalan tanah itu bisa ditingkatkan setidaknya dengan pengerasan, agar bisa dilalui oleh kenderaan ketika datang musim hujan.
Sedangkan terkait bangunan masjid yang mereka bangun pada tahun 2017 lalu, yang sampai saat ini belum selesai. Sholihin juga mengharapkan bantuan kepada semua dermawan, agar masjid untuk tempat beribadah mereka itu bisa diselesaikan.
Pada perbincangan ini Sholihin juga mengucapkan terima kasih kepada unsur Muspida Kabupaten Muara Enim melalui Kapolres Muara Enim yang sudah memberikan bantuan sepasang kambing. Sepasang Kambing itu saat ini sedang dia pelihara untuk dikembang biakan.
” Kami ucapkan terima kasih kepada Unsur Muspida Kabupaten Muara Enim melalui Kapolres Muara Enim yang sudah memberikan bantuan sepasang kambing, untuk kami ternakan, semoga bermanfaat dan berkah ” Tutup Sholihin mengakhiri bincangannya.
Kilas balik Sholihin, diketahui bahwa Indonesia perna dihebohkan dengan penangkapan Sholihin cs di Desa Lubai Persada Kecamatan Lubai Ulu Kabupaten Muara Enim oleh Densus 88 karena diduga sudah teiibat terorisme.
Sholihin diduga terlibat menyembunyikan DPO teroris Abdul Kadir alias Yazid alias Abu Ibrahim alias Abu Alana alias Sunardi. Dia juga diduga mengetahui tentang perencanaan penyerangan Mapolres Baturaja – Sumsel dan juga mengarahkan untuk melakukan penyerangan Kantor Brimob di Jakarta/Depok. Menyiapkan sarana latihan fisik dan latihan memanah bagi para jemaahnya untuk persiapan penyerangan. Menggerakkan dan mempublikasikan kepada para pendukung Daullah di Indonesia untuk bergabung membuat komplek / pemukiman / kamp khusus di SP 1 Trans Barito Desa Lubai Persada Kecamatan Lubai Ulu Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan. (Ab/RED)
Tidak Ada Komentar untuk EKS NAPITER KABUPATEN MUARA ENIM AJUKAN PROPOSAL KE 3 PERUSAHAAN, SUDAH SETENGAH TAHUN TIDAK ADA REALISASI