DISINYALIR OKNUM PEGAWAI BPP KABUPATEN PALI SUNAT BANTUAN KELOMPOK TANI

Penukal Abab Lematang Ilir (PALI)
lahataktual.com

Pada tahun anggaran 2020 lalu Pemerintah ada merealisasikan bantuan untuk Kelompok tani di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumatera Selatan.

Diantara kelompok tani yang mendapat bantuan itu adalah Desa Semangos dan Desa Sungai Baung Kecamatan Talang Ubi . Ada 5 kelompok tani di desa Semangos dan ada 5 kelompok didesa Sungai Baung.

Namun mirisnya, disinyalir bantuan untuk kelompok tani di dua desa tersebut disunat oleh oknum pegawai Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kabupaten PALI.

Hal ini diungkapkan oleh salah seorang narasumber yang berasal dari Desa Sungai Baung yang namanya dirahasiakan kepada media ini, Minggu (07/11/2021)

Diungkapkannya, oknum pegawai BPP Kabupaten PALI itu sudah memotong bantuan untuk kelompok tani desa Semangos dan Desa Sungai Baung Kecamatan Talang Ubi tahun anggaran 2020.

” Oknum Pegawai BPP Kabupaten PALI diduga ada memotong bantuan kelompok tani desa Semangos dan Desa Sungai Baung Kecamatan Talang Ubi, anggaran tahun 2020 ” Ujarnya.

” Masing masing kelompok, dipotong Rp 11 juta Rupiah, jadi untuk kelompok tani di desa Semangos sebanyak 5 kelompok tani, jumlah yang dipotong sebesar Rp 55 Juta, begitu juga di desa Sungai Baung, jumlahnya Rp 55 Juta ” Jelasnya

” Total keseluruhan pemotongan oleh oknum BPP Kabupaten PALI itu untuk kelompok tani di dua desa itu berjumlah sekitar Rp 110 Juta ” Tambahnya

” Kami anggap itu pemotongan yang tidak wajar, itu sudah masuk korupsi dan pungli ” Katanya.

Seharusnya, lanjut dia, bantuan untuk kelompok tani di dua desa itu bisa dimanfaatkan secara maksimal, namun karena adanya pemotongan itu tentu saja tidak berjalan sebagaimana harapan

Dia juga mengatakan ada informasi oknum BPP itu memotong bantuan kelompok tani dengan alasan untuk membeli pompa air. Namun dia sendiri belum bisa memastikan pompa air apa dan jenis apa, ada apa tidak pompa air kelompok tani itu.

Selain itu dia juga meragukan bantuan sarana dan prasarana apa saja yang sudah diterima kelompok tani di dua desa itu, itu perlu di audit dan ditelusuri oleh pihak pihak yang berwenang. Jangan sampai bantuan untuk memajukan petani itu justru disimpangkan oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab.

” Kami meragukan bantuan itu, kita perlu mengetahui kelompok tani itu, ada atau tidak, begitu juga sarana dan prasana yang dibantu kepada kelompok tani itu, dilaksanakan sebagaimana mestinya atau tidak ” Tuturnya.

” Yang kita ketahui untuk sementara ini disinyalir ada kejanggalan pada bantuan di dua kelompok tani desa Semangos dan Desa Sungai Baung, karena sudah dipotong Rp 11 Juta perkelompok ” Bebernya.

” Untuk itu kami meminta pihak yang berwenang untuk melakukan investigasi dan mengaudit kelompok tani Desa Semangos dan Kelompok tani Sungai Baung, untuk memastikan sarana prasarana apa yang dibantu pada anggaran tahun 2020 itu, termasuk kepastian personil kelompok tani itu, fakta atau fiktif ” Harapnya.

Sementara itu, Dari pihak Balai Penyuluh Pertanian (BPP), Paiman ketika dikonfirmasi dikantor BPP, dirinya tidak bisa menjelaskan secara rinci mengenai pemotongan itu  (RED)