DEMO GARKI DI KEJARI MUARA ENIM NYARIS ADU JOTOS
Juli 26, 2022 10:11 pm | Published by Admin | No comment
Muara Enim
Lahataktual.com.
Unjuk rasa atau menyampaikan pendapat dimuka umum adalah hak semua warga negara yang dilindungi undang undang. Namun ketika unjuk rasa tidak dilaksanakan dengan tertib ditambah lagi terbawa emosional, maka unjuk rasa bisa memancing kericuhan.
Seperti yang terjadi pada aksi unjuk rasa sekelompok masyarakat yang bernama Gerakan Masyarakat Anti Korupsi (GARKI) yang digelar di Kantor Kejaksaan Muara Enim, Selasa (26/07/2022) diwarnai kericuhan.
Berawal, Para pengunjuk rasa yang berjumlah sekitar 15 orang, tiba di halaman Pemda Muara Enim langsung mengadakan orasi didepan kantor Bupati Kabupaten Muara Enim untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Setelah diterima Plt Asisten I, Asarli Manudin. Peserta unjuk rasa melanjutkan aksinya ke kantor Kejaksaan Muara Enim.
Namun di saat pengunjuk rasa sedang mengadakan orasi, salah seorang aktivis Kabupaten Muara Enim, Doni Ariyanto menyelah ingin tahu tujuan pengunjuk rasa organisasi GARKI yang berkantor di Kota Palembang ini.
Adu mulut pun tidak bisa dielakkan antara koordinator aksi Rohadi dan Doni Aryanto, sehingga nyaris terjadi adu jotos kalau pihak aparat Polres Muara Enim tidak sigap melerai keduanya
Bersamaan dengan itu, aksi dorong mendorong pun terjadi. Noviansyah S Sos alias Vian (32th) salah seorang jurnalis dari media Republik Merdeka Online (RMOL) yang posisinya berada di belakang koordinator aksi berniat mengabadikan kericuhan itu. Namun terjadi kesalahpahaman dari koordinator aksi sehingga Vian yang sedang melaksanakan tugas jurnalis itu mendapat perlakuan kasar dari koordinator aksi.
Terpantau oleh insan media yang lain, Koordinator aksi, Rohadi dengan begitu kasarnya mendorong dan membentak Vian yang saat itu sedang bertugas
Melihat rekan jurnalis diperlakukan kasar seperti itu, terang saja memancing kemarahan dari insan jurnalis yang lain.
Erwin, kontributor Inews TV dan Mardiansyah wartawan Palembang TV (Pal Tv) Mardiansyah langsung mempertanyakan tindakan kasar yang dilakukan Koordinator Aksi GARKI terhadap rekannya itu. Sehingga aksi dorong mendorong pun kembali terjadi.
Untung saja pada aksi unjuk rasa itu mendapat pengawalan pihak kepolisian Polres Muara Enim sehingga kericuhan itu meluas hingga adu fisik.
“Saat terjadi kericuhan Rohadi diminta untuk mundur oleh polisi. Karena saya tepat berada dibelakangnya sedang merekam video aksi tersebut. Saya mencoba menahan tubuh Rohadi agar saya tidak ikut terdorong dan jatuh sembari memasukan handphone ke saku celana saya,”jelas Vian.
Pada waktu dirinya masukan handphone ke saku celana tersebut, Rohadi kembali diminta anggota polisi untuk mundur lagi. Saat itulah, dirinya mencoba meredakan emosi Rohadi dan agar dirinya tidak ikut terdorong ke belakang. Namun niat baik Vian ini justru mendapat balasan yang kasar dari Rohadi
” Tiba-tiba Rohadi menoleh ke arah ku dan mendorong serta membentak saya “Kau siapo. Kendak kau apo,” ujar Vian menirukan ucapan Rohadi.
Tidak mau kalah, Vian membalas membentak Rohadi. “Aku liputan. Kendak kau apo,” tantang Vian.
Mendengar jawaban Vian tersebut koordinator aksi balik diam.
Ternyata, apa yang dialami Vian tersebut, dilihat juga oleh rekan tekan jurnalis yang lainnya.
Kontributor Inews Tv, Edwin
Wartawan Pal Tv, Mardiansyah jadi mempertanyakan maksud Rohadi mendorong dan membentak rekannya yang sedang menjalankan tugas peliputan itu.
Tapi ternyata aksi solidaritas lagi lagi ditanggapi kasar oleh koordinator aksi, dengan mengancam akan melaporkan wartawan Inews Tv ke polisi.
Merasa tidak bersalah,karena mereka sedang menjalankan tugas tugasnya sebagai jurnalis. ancaman itupun tidak membuat mereka gentar.
“Saya tunggu silakan laporkan. Saya cuma mempertanyakan maksud dia (Rohadi, red) apa maksud dia mendorong dan membentak Vian itu saja. Sementara yang meminta maaf bukan Rohadi tapi rekannya,” tegas Edwin.
Vian menambahkan, sebagai seseorang yang sedang melaksanakan kegiatan jurnalistik dan baginya sudah terbiasa meliput kegiatan unjuk rasa. Namun dirinya tidak menerima mendapat perlakuan kasar tanpa alasan yang jelas. Apalagi ada terdengar sayup-sayup ingin membawa masalah itu ke ranah hukum.
Seharusnya, lanjut Vian, dalam situasi seperti itu, sudah selayaknya seseorang yang mengatasnamakan aktivis, apalagi sedang melaksanakan unjuk rasa harus memiliki sikap kepala dingin jangan mudah terpancing
” Aktivis itu jangan mengedepankan arogansi dan emosi, sehingga hal-hal semacam ini tidak terulang pada kegiatan ke depannya. Karena kita pun tetap memiliki kode etik profesi dan ada payung hukum dalam setiap melaksanakan kegiatan jurnalistik,”pungkasnya. (Ab)
Tidak Ada Komentar untuk DEMO GARKI DI KEJARI MUARA ENIM NYARIS ADU JOTOS