APAKAH ANDA SEORANG PECUNDANG ???

Bambang Pamungkas mengatakan, yang membedakan seorang pejuang dengan pecundang, adalah keberanian untuk mencoba. 

Nido Qubein mengatakan, pemenang membandingkan prestasinya dengan tujuan mereka, sedangkan pecundang membandingkan prestasinya dengan capaian orang lain. 

Dan sejumlah orang berpikir bahwa pecundang adalah seseorang yang tidak memiliki kepercayaan atau prinsip hidup, tidak mencintai dan tidak menghormati orang lain.

 Jika Anda tidak memiliki integritas dan apa pun kecuali kepentingan Anda sendiri alias egois, mungkin Anda bisa juga disebut sebagai seorang pecundang.

Banyak yang mengatakan bila pecundang itu ada didalam sebuah barisan, maka barisan itu akan kacau balau.

Atau ada yang menyebut bila seorang pecundang itu ada menyusup didalam suatu organisasi, maka niscaya organisasi itu tidak akan perna tertib. Pecundang itu sangat pandai berspekulasi, mempengaruhi orang yang ada disekitarnya dengan iming iming dengan memberi contoh apa yang sudah diraihnya. Padahal apa yang sudah dia lakukan untuk dirinya belum tentu bisa dia terapkan dalam suatu organisasi.

Definisi pecundang itu sangat berbahaya, karena dalam diri seorang pecundang sebenarnya tidak ada prinsip kebersamaan. Yang ada pada diri seorang pecundang bagaimana bisa mendapatkan keuntungan dirinya dengan bertameng kebersamaan.

Pecundang itu sebenarnya tidak memiliki kemampuan sendiri. Namun dia bisa manfaatkan orang lain.

Seorang pecundang sepintas lalu memang terlihat seperti orang baik dan dermawan. Tapi ketahuilah pencundang itu adalah makhluk kalkulator, yang hanya mau berkorban sedikit bila dia bisa mendapatkan keuntungan banyak.

Dalam diri seorang pecundang, tidak akan perna merasa nyaman, bila ada sesuatu yang dianggapnya menghalangi tujuannya .

Seorang pecundang juga selalu menginginkan agar setiap orang yang ada disekitarnya tetap berada dalam pengaruh dan menurut kehendaknya.

Berikut ini ada 10 karakter atau mental dari seorang pecundang, apakah kamu termasuk?

1. Tak Punya Integritas

Apakah kamu berintegritas?
Integritas adalah keselarasan antara apa yang kita pikirkan, katakan, dan lakukan. Dan seorang pecundang tidak memiliki integritas.

Kualitas integritas terwujud dari sikap rendah hati dan bijaksana, tak menghakimi orang lain atau tak menilai orang lain.

2. Acuh Terhadap Lingkungan Sekitar

Seorang pecundang tak peduli dengan keadaan sekitar dan termasuk lingkungan sekitarnya.

3. Suka bergosip dan memfitnah

Ciri pecundang lainnya adalah suka bergosip dan memfitnah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, fitnah adalah perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang seperti menodai nama baik, merugikan kehormatan orang

Fitnah adalah perkataan yang merusak reputasi, umumnya disertai niat jahat, baik secara lisan atau tertulis maupun prilaku.

Gosip adalah percakapan atau obrolan pribadi yang kosong; kabar angin yang tidak berdasar.

Gosip dapat dengan mudah menjadi percakapan yang menyakitkan atau menimbulkan problem, sebab gosip adalah percakapan kosong.

4. Tak Percaya Diri

Tidak percaya diri, demotivasi, dan malas merupakan karakter umum sifat pesimis dalam diri manusia.

Memiliki pandangan yang negatif (pesimis) dapat menyebabkan mudah stress yang tidak baik untuk kesehatan.

Ini dikarenakan seseorang yang mudah stres dapat merusak sistem kekebalan tubuh karena sel-sel pembunuh virusnya menjadi pasif dan respon imunnya sangatlah lambat dan lemah.

Orang yang pesimis cenderung melupakan potensi yang dimiliki, sedangkan orang optimis cenderung memanfaatkan secara maksimal potensi yang dimiliki.

5. Tidak Berani Tanggung Jawab

Orang yang bertanggung jawab tidak akan lari dari perbuatan yang dilakukannya. Ia akan menghadapi sanksi atau hukuman dari apa yang dilakukannya.

Sebaliknya, seorang pecundang akan lari dari risiko tanggung jawab yang ada.

6. Iri dengan Keberhasilan Orang Lain

Iri memang sifat alami yang ada di dalam diri manusia.

Rasa iri hanya akan menghabiskan energi dan kita menjadi tak bahagia.

7. Tak Punya Ambisi

Ambisi mempengaruhi sikap mental positif pada diri seseorang yang dapat meningkatkan semangatnya menuju ke tangga kesuksesan.

Ambisi dapat mengubah kesengsaraan, kegagalan, dan kekalahan menjadi kebahagiaan, kesuksesan dan keberhasilan.

Ambisi dalam diri manusia itu menjadi bagus jika dapat dikendalikan dengan baik, sebaliknya bila ambisi tidak diimbangi dengan sikap bijak, dengan ilmu hatinurani, maka ambisi seseorang akan melahirkan rasa sakit dan menyakitkan orang.

Untuk diketahui, Ambisi tidak sama dengan ambisius

Ambisius memiliki arti yang berbeda dengan ambisi. Umumnya, mereka yang ambisius memiliki minat dan keinginan yang menggebu-gebu pada suatu bidang tanpa peduli dengan keadaan yang terjadi

8. Tidak Menghargai Diri Sendiri

Seringkali kita kecewa dan kurang menghargai diri sendiri karena berbagai hal.

Sebenarnya hal ini tidak boleh kita lakukan, mestinya kita bisa menghargai diri sendiri agar orang lain juga menghargai diri kita.

9. Gampang Menyerah

Berhenti sebelum berkeringat. Ini adalah ungkapan bagi mereka yang gampang menyerah.

Banyak orang bermimpi besar dan jauh menjangkau masa depan, namun mereka terlilit dengan yang namanya gampang menyerah. Di mana mereka merasa tidak mampu lagi untuk mewujudkan impiannya karena terbentur oleh banyak hal.

Pesimis ketika menghadapi masalah berat menjadi salah satu faktor orang untuk menyerah.

Orang yang gampang menyerah cenderung tipe tipe orang yang mudah bosan.

10. Tak Mau Belajar

Seringkali kita merasa diri sebagai orang yang paling benar, merasa pintar, sehingga tak mau mendapatkan saran atau kritikan.

Belajarlah banyak hal sehingga pikiran kita bisa terbuka dan kita bisa mengeksplorasi pikiran Anda dan bisa menjadi lebih kreatif, intuitif, dan reseptif.

Berpikiran terbuka, menjadikan kita lebih cerdas, lebih berenergi, lebih sosial, lebih kreatif, dan tentu saja, lebih terbuka pada pengalaman dan cara pandang yang baru.

Nah, sekarang kita bisa tahu bukan, apakah diri kita adalah seorang pecundang atau bukan?

Apakah kamu seorang pecundang?

Buktikan melalui pikiran, perkataan dan perbuatan kamu, apakah selaras? Minta orang terdekat kamu untuk menilai kamu.

(Redaksi)