AKSI WARGA LEBUAY BANDUNG – LAHAT STOP DAN SURUH PUTAR BALIK ANGKUTAN BATU BARA YANG MELINTAS

Lahat – Sumsel
lahataktual.com

Sebenarnya lalu lalang kendaraan pengangkut batubara menggunakan jalan umum di Provinsi Sumsel menunjukan bahwa tidak adanya ketegasan Gubernur Sumsel Herman Deru dalam menegakan peraturan. Toleransi dan dispensasi yang diberikan sepertinya tanpa batas waktu.

Terlepas dari masalah peraturan, angkutan batu bara menggunakan jalan umum juga sering menyebabkan kemacetan dijalan umum dan juga sangat mengotori lingkungan yang mengakibatkan kesehatan masyarakat terancam dalam kurun waktu yang sangat panjang.

Peraturan, macet dan kesehatan masyarakat seperti terabaikan. Angkutan batu bara gunakan jalan umum terus berlangsung tanpa hambatan dengan tonase angkutan batu bara  yang tanpa batasan.

Masyarakat yang dilewati mobilisasi angkutan batu bara dijalan umum sering merasa marah dan kesal atas semua kebijakan ini..Bagaimana tidak, ketika para bos batu bara dan oknum menangguk keuntungan yang berlipat lipat sedangkan masyarakat cuma mendapatkan debu atau limbah batu bara yang setiap saat mereka hisap saat bernapas. Walaupun kecipratan hasilnya, namun itu hanya terbatas kepada warga warga tertentu saja. Aksi masyarakat melakukan penyetopan angkutan batu bara gunakan jalan umum selalu menemui kegagalan. Jadi sudah sewajarnya kalau masyarakat yang dilalui angkutan batu bara menunut timbal balik dari angkutan batu bara yang melintas.

Salah satu bentuk kekecewaan warga yang dilewati mobilisasi angkutan batu bara berasal fari warga berasal dari kelurahan Lebuay Bandung Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat.

Warga setempat terpaksa melakukan Aksi damai melakukan penyetopan Kendaraan angkutan batu bara dan memerintahkan untuk memutar balik kendaraan angkutan batu bara,  yang melintasi wilayah kelurahan Lebuay Bandung Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat. Selasa (21/03/2023).

” Kami terpaksa memberhentikan sementara kegiatan angkutan batu bara yang melintas di wilayah Kelurahan Lebuay bandung di karenakan pada waktu satu bulan yang lalu sudah dilaksanakan aksi penyetopan angkutan batu bara, padahal sudah dilaksanakan mediasi di Polres Lahat,” ujar salah satu tokoh masyarakat Lebuay Bandung Ramli (50th) kepada wartawan.

Dikatakan Ramli, pada saat dilakukan penyetopan di hadiri Kapolres Lahat, Kapolsek Merapi dan Komandan Koramil 405-02/Merapi, namun pada hingga hari ini tidak ada penjelasan dan kelanjutannya, tidak ada realisasi terhadap tuntutan masyarakat Kelurahan Lebuay Bandung.Kecamatan Merapi Timur kabupaten Lahat.

” Maka itu kami kembali menggelar aksi melakukan penyetopan angkutan batu bara yang melintas di pemukiman kami,” katanya.

Dijelaskan Ramli, adapun tuntutan warga terhadap angkutan batu bara yang melintas adalah meminta pihak perusahaan agar membersihkan dampak limbah dan debu yg disebabkan oleh lalu lalang kendaraan batu bara serta meminta pihak perusahaan agar memikirkan dan memperdayakan (memperkerjakan) masyarakat pinggir jalan dalam hal untuk pembersihan limbah batu bara.

Sementara itu, salah seorang sopir kendaraan angkutan batu bara yang distop dan disuruh putar balik oleh warga, sebut saja Atta (45th) mengatakan bahwa mereka para sopir angkutan batu bara hanya bekerja untuk menhidupkan keluarga. Sedangkan segala urusan, mereka tidak mengetahui.

” Kami ini hanya supir tidak mengerti apa-apa, kalau ada aksi seperti ini, kami yang merasa rugi,” katanya kepada wartawan

” Kami minta kepada pihak perusahaan agar permasalahan ini cepat selesai dan kami bisa beraktivitas lagi seperti biasa,” imbuhnya.

” Tolong lah apa yang menjadi tuntutan warga agar dipenuhi, biar kami tenang dalam mengais rezeki,” pungkasnya beharap.

Dari pantaian media dilokasi, aksi ini memdapat pengawalan dari pihak kepolisian dan TNI setempat. Aksi ini berjalan tertib, kondusif dan terkendali seraya menunggu jawaban  dari pihak perusahaan batu bara (RED)