JADI BANDAR NARKOBA, MENANTU KADES DESA AIR ITAM PALI DITANGKAP

Penukal Abab Lematang Ilir (PALI)
lahataktual.com

Desa Air Itam Kecamatan Penukal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) merupakan sebuah desa yang peredaran narkobanya yang sangat tinggi.

Oleh karena itu Polres Muara Enim akan selalu konsisten dan tegas, akan memberantas narkoba, karena narkoba merupakan musuh bangsa, yang merusak generasi penerus bangsa dan anak anak kita.

Hal ini disampaikan Kapolres Muara Enim AKBP Afner Juwono pada konfrensi pers pengungkapan bandar Narkoba di Desa Air Itam Kecamatan Penukal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), di mapolres Muara Enim, Kamis (08/07/2019) pukul 10.30 WIB.

Kapolres mengatakan, sejak bulan agustus 2019, Polres Muara Enim terus melakukan penyelidikan kasus narkoba terutama didaerah daerah yang dianggap rawan sebagai daerah sarang narkoba, diantaranya di Desa Air Itam.

Dari hasil penyelidikan yang cukup panjang dan dari informasi masyarakat akhirnya terungkap salah seorang bandar yang kerap melakukan transaksi narkoba di Desa Air Itam.

Kapolres Muara Enim segera memerintahkan Kasatres Narkoba Polres Muara Enim AKP Iputu Surya untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku.

Bertempat dikediamannya, Dusun III Desa Air Itam Selatan Kecamatan Penukal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), tersangka Endang Safari (29 th) berhasil ditangkap Satres Narkoba Polres Muara Enim dengan tanpa perlawanan, Rabu (07/07/2019).

Waktu dilakukan penggeledahan dikediaman tersangka diketemukan barang bukti narkoba berupa shabu shabu seberat 146 gram dan pil ekstasy 36 butir yang disimpan dibawa jok motor milik tersangka.

Tersangkapun mengakui kalau barang bukti tersebut miliknya, yang rencananya akan dijual kepada pemuja pemuja narkoba didesa Air Itam. Jelas Kapolres.

” Hasil pengungkapan ini akan terus kita kembangkan, karena dari informasi yang sudah kita dapati di Desa Air Itam, ada 3 bandar besar yang masih memiliki kekerabatan dengan tersangka Endang Safari, kita mohon dukungan masyarakat ” Ujar Kapolres.

Sementara itu tersangka Endang Safari mengakui kalau dia baru sekitar 5 bulan menggeluti bisnis narkoba. Dia menjual narkoba didesa Air Itam terutama ketika ada acara pesta orgen tunggal.

Endang juga menyebutkan kalau harga narkoba didesa Air Itam bersaing, mengingat banyak juga bandar narkoba serupa didesa Air Itam.

Kata Endang, dia mendapatkan keuntungan setiap paket shabu shabu yang diterima dari bandar besar, bila habis berkisar Rp 5 Juta yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Bahkan dia juga mengakui kalau dari hasil bisnis narkoba selama lima bulan tersebut, dia sudah mendapatkan satu buah rumah dan satu unit sepeda motor.

Tersangka Endang menceritakan kalau dia sudah memiliki dua orang anak dari perkawinannya dengan seorang putri anak kepala desa Air Itam.

Namun walau bagaimanapun, setelah tertangkap, tersangka Endang Safari merasa sangat menyesal menggeluti bisnis dunia narkoba. Karena ancaman kurungan 20 tahun sudah menantinya. (RED)