DIKANTOR CAMAT ABAB – PALI DIDUGA ADA PERMINTAAN UANG PEMBUATAN SPPHT RP 500 RIBU.

Penukal Abab Lematang Ilir (PALI)
lahataktual.com.

Melalui medsos memang banyak informasi dan kejadian yang dapat kita ketahui secara update yang di upload oleh penggunanya. Medsos ini juga berfungsi banyak diantaranya bisa berguna untuk mengutarakan kebaikan yang terjadi, bisa juga memberitahukan mengenai adanya kejahatan yang terjadi dimana mana.

Berawal Informasi ini didapat dari salah satu akun facebook Agung Sugirto Mci. Dia menulis status menanyakan kebenaran biaya pembuatan Surat Pengakuan Pelepasan Hak atas Tanah (SPPHT) di Kantor Camat Abab Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumatera Selatan, Selasa (22/12/2020).

Status yang diupload akun Facebook atas nama, Agung Sugirto Mci, sempat menuai beberapa komentar dari para warga net lainnya.

Untuk mengetahui kebenaran status facebook tersebut, media ini pun segera menghubungi pemilik  akun facebook tersebut untuk meminta penjelasan.

Diketahui pemilik akun facebook Agung Sugirto Mci.adalah Agung (28th) warga Dusun I Desa Karang Agung, Kecamatan Abab, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Sumatera Selatan.

Dijelaskannya bahwa dirinya datang ke kantor camat ingin membuat SPPHT. Setiba di Kantor Camat Abab dirinya langsung menghadap ke Sekretaris Kecamatan Abab (Sekcam), Selasa (22/12/2020).

Distulah dirinya mengetahui bahwa di Kantor Camat Abab, untuk pembuatan SPPHT dipintai dana sebesar Rp. 500.000,- atau “Lima Ratus Ribu Rupiah”.

Dirinya sebagai warga awam, bermaksud menanyakan prihal dana Rp 500.000,- yang dipinta tersebut ” Untuk biaya apa “. Tujuan pertanyaan tersebut dirinya sebagai warga kurang mampu uang sebesar Rp 500.000 itu merasa sangat besar. Dia juga khawatir nantinya setelah pemberian uang Rp 500.000 tersebut, pembuatan SPPHT dimaksud tidak kunjung selesai lantaran ada lagi biaya biaya yang lain.

Mengenai dana Rp 500.000 tersebut dirinya mendapat penjelasan dari salah seorang pegawai yang ada di ruang Sekcam. Dana itu di peruntukan untuk dana kepanitiaan warga.

Masih cerita Agung, setelah itu dihari yang sama, dirinya langsung menemui Camat Abab yaitu ,Emilya S.Sos untuk memastikan kebenaran permintaan dana sebesar Rp 500.000,- tersebut.

” Namun diluar dugaan, dihadapan Camat Abab saya bukan menerima penjelasan yang bijak. Namun justru saya menerima perkataan seakan marah dengan saya ” Ujarnya.

Lanjut Agung, Camat Abab pun, tanpa alasan yang jelas tidak mau menandatangani SPPHT tersebut.

” Camat Abab menyuruh mengurus langsung ke kota kabupaten melalui notaris. Beliau juga mengatakan dirinya masih mampu hidup dan tidak mengharap uang itu ” Ungkap Agung kepada awak media.

” Waktu itu saya merasa kurang mendapat pelayanan yang baik di Kantor Camat Abab. Bahkan diriku merasa sangat di rendakan, padahal waktu itu dirinya bermaksud bertanya secara baik-baik ” Tutupnya sedih.

Sementara itu terkait masalah ini,, Camat Abab Emilya S.Sos saat di konfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, Rabu (23/12/2020). Dirinya, Camat Abab ,Emilya S.Sos, membantah adanya pungutan uang tersebut.

Dia mengatakan dirinya tidak perna minta uang, justru ada orang miskin berurusan diberi uang.

” Maaf pak saya gak perna minta uang apalagi pegang uang, justru ada orang miskin berurusan kita kasih uang, itu saja dari saya terimakasih ” Ungkap Camat.

Camat Abab juga menambahkan kalau warga tersebut tidak sopan, bukan karena uang. Abab ini adalah tanah lahirnya bukan tempat cari uang. Silakan cari rekam jejaknya, mulai dari Jakarta, Prabumulih, sampai ke kabupaten PALI ini tidak pernah dirinya minta uang.

” Orang tersebut tidak sopan bukan karena uang. Abab ini adalah tanah lahir saya, bukan tempat cari uang, silakan cari rekam jejak saya, mulai dari Jakarta, Prabumulih, sampai ke kabupaten PALI ini tidak pernah saya minta uang ” Pungkasnya. (RED)