Menu Click to open Menus
HOME » LAHATAKTUAL » PENGGIAT KOPI ARABICA, KOPTA RUANGAN NAPALAN SEMENDE PUNYA CERITA

PENGGIAT KOPI ARABICA, KOPTA RUANGAN NAPALAN SEMENDE PUNYA CERITA

Maret 28, 2021 2:53 pm | Published by | No comment

Muara Enim
lahataktual.com

Semende, salah satu wilayah yang ada di Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan. Kawasan ini berbukitan yang tinggi dengan udara yang sejuk dengan jalan berliku serta sedikit jalan datar. Begitulah gambaran sepintas tentang Semende.

Ada tiga kecamatan yang ada di wilayah Semende, yakni Semende Darat Laut (SDL), Semende Darat Tengah (SDT), dan Semende Darat Ulu (SDU).

Kawasan ini merupakan kawasan yang menyimpan potensi wisata panorama alam yang indah di Bumi Serasan Sekundang. Selain itu dikawasan ini siapa yang tidak kenal dengan hasil perkebunannya yaitu kopi.

Banyak sejarah mencatat, Kopi Semende sudah sejak lama dinikmati dan menjadi buruan pecinta kopi baik dari dalam maupun luar negeri. Jeme Semende, sebutan untuk orang Semende percaya produk kopi dari Semende baik jenis Robusta maupun Arabica tidak kalah bersaing dengan jenis kopi lainnya.

Kali ini Tim CSR dan Humas PT Bukit Asam Tbk berkesempatan berbincang dengan penggiat kopi Arabica yang tergabung dalam Kelompok Tani (Koptan) Ruang Napalan, Minggu (20/03/2021)

Tim berjalan menyusuri jalan berliku dan perbukitan yang berada diketinggian 1200 Meter Dari Permukaan Laut (MDPL) hingga 1400 MDPL. Setelah menempuh perjalanan cukup jauh hingga sampailah Tim ketempat yang dituju yaitu Desa Gunung Agung Kecamatan Semende Darat Tengah (SDT) yang memiliki temperatur nyaris dibawah 20 derajat celcius.

Dilokasi, saat bertatap muka langsung dengan Multan selaku Ketua Koptan Ruang Napalan didampingi rekan – rekannya di perkebunan kopi. Nampak raut wajah Multan dan rekan rekannya penuh semangat, tidak sedikitpun terlihat ada keluhan. Kedatang Tim CSR dan Humas PTBA disambut dengan tarikan senyum yang ramah dari Multan dan kawan kawannya, dan
langsung bertegur sapa dengan penuh keakraban, satu persatu saling bersalaman dengan tetap mengikuti protokol kesehatan covid – 19.

Multan dan kawan kawannya adalah penggiat kopi arabica Semende yang merupakan warga pribumi Semende.

Multan pun mulai membuka pembicaraannya dengan menceritakan kondisi alam Semende yang dingin,  jalannya menanjak. ” Tapi Alhamdulillah tanahnya subur ” tutur Mulstan yang merupakan Ketua Koptan Ruang Napalan Semende.

Semakin keinginan tahuan Tim terhadap apa yang telah diperbuat Multan dan kawan-kawan di puncak yang masuk Kawasan Bukit Barisan ini semakin menggebu gebu. Mulstan pun melanjutkan ceritanya.

” Awalnya saya dan teman-teman belum begitu menggali potensi kopi yang ada di Semende. Padahal pertumbuhan kopi sangat cocok dengan iklim di Semende ” Ujarnya.

Selama ini, hanya budidaya kopi robusta dengan ilmu seadanya dan tidak tahu ilmunya untuk menggali potensi kopi arabica.

Ternyata, kopi Semende jenis Arabica tidak kalah kelasnya dengan jenis kopi lainnya. Dan memiliki harga lebih mahal dari jenis Robusta. Akan tetapi, kami tidak bisa menggali potensi lebih dalam dari jenis kopi Arabica Semendo varian Vivica dan Kardica. Mulai dari budidaya, pengolahan dan pengemasan.

” Kami akui sebelum menjadi mitra Corporate Social Resposibilty (CSR) PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tahun 2013 lalu, kami cuma melakukan dengan belajar, serba otodidak atau belajar dari pengalaman ” Ucap Multan.

Padahal, lanjut Multan, varian Arabica dari kopi Semende tersebut menurut Pusat Penelitian Kopi di Jember Jawa Timur memiliki nilai skor tidak jauh beda dari daerah lain. Bahkan bisa diadu dari citra rasa serta sudah bersertifikat Kementerian.

” Keyakinan kami bertambah kuat, bahwa Kopi Arabica Semende ini bisa membantu pemerintah mengurangi tingkat kemiskinan ” Terangnya.

” Dengan mengucapkan Bismillah, kami menuju Kabupaten Pengalengan, Jawa Barat yang dipasilitasi PT Bukit Asam,  untuk menimba ilmu kopi Arabica pada tahun 2019 lalu, hingga kami mendapatkan sertifikat Pelatihan Budidaya Tanaman Kopi dan sertifikat Pelatihan Roasting Kopi di Coffetography ” Tutur Multan.

Namun setelah kembali dari menimba ilmu dari ahli kopi internasional. Dan berjumpa kembali dengan masyarakat petani kopi munculah hambatan. Kendala yang dirasa sulit tidak bisa terelakan. Tapi diyakini bisa diatasi dengan merubah mindset masyarakat dalam menangani kopi.

” Memang harus dengan sabar untuk mengajak masyarakat petani kopi Semende dalam merubah mindset mereka dari pola pikir petani kopi tradisional menjadi petani kopi yang profesional ” Ujar Multan.

Mulstan pun menjelaskan bahwa binaan kelompok taninya ada petani kopi di Pelakat, Segamit, dan Cahaya Alam yang masih di Semende, selain penggiat kopi Ruang Napalan punya lahan kopi sendiri.

” Tapi, lambat laun masyarakat pun mulai bisa menerima pola yang dirasa baru, mulai dari penanganan kopi Arabica tidak bisa dilakukan perorangan harus kelompok, pemilihan bibit kopi, pola tanam dengan media pasir, polybag, bahkan dengan cara zig – zag, panen pun harus petik merah, penjemuran hanya boleh dilantai, prosessing standar internasional dan packaging atau pengemasan kopi pun tidak boleh asal-asalan ada caranya ” Tuturnya.

” Dan kini, Alhamdulillah, pasar kopi lokal baik diserap teman – teman PTBA, dan pasar nasional diantaranya Sumatera Utara yang jadi pasar utama sudah bisa diisi dari kopi arabica Semende. Kamipun terus melakukan peningkatan produksi kopi arabica, karena pasar masih banyak membutuhkan kopi jenis Arabica ” Ujarnya.

Mengakhiri perbincangannya dengan Tim CSR dan Humas PT Bukit Asam Tbk, Tidak lupa Multan dan kawan kawannya mengucapkan terima kasih kepada PT Bukit Asam dan Pemerintah Daerah Kabupaten Muara Enim yang sangat mendukung usaha ini hingga terus berkembang.

” Alhamdulillah saat ini terjadi perubahan yang signifikan pada usaha pertanian kopi kami. Kami
berkeyakinan dengan mindset baru semangat dalam mengelola perkebunan kopi bisa membawa hasil yang baik. Insya Allah di lahan 2,5 hektar ini bulan Mei 2021 ini, kita bisa panen petik merah ” Tutup Mulstan.

Sementara disampaikan Listati bahwa dukungan PTBA melalui CSR kepada petani kopi di Semende berawal dari tahun 2013 serentak dengan program Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Pelakat, lalu didirikan Rumah Kopi Pelakat hingga PTBA merasa perlu membantu mengembangkan usaha tani kopi di Semende dengan mengirim belajar kopi di Pangalengan Jawa Barat.

” Peran PTBA ini juga ikut membantu peran Pemerintah Daerah memajukan kopi Semende hingga kopi Semende masuk Pesona Indonesia Award, selain bentuk kepedulian PTBA kepada lingkungan Perusahaan, ” ujar Listati.

” Hingga saat ini, CSR PTBA tetap memberikan bimbingan untuk kemajuan Mulstan dan kawan – kawan ” Pungkasnya (RED)

Categorised in: , ,

Tidak Ada Komentar untuk PENGGIAT KOPI ARABICA, KOPTA RUANGAN NAPALAN SEMENDE PUNYA CERITA

Tinggalkan Komentar Anda Disini...

104 views