Aset Prusda Di Desa Tanjung Baru Terbengkalai Ditumbuhi Ilalang

Aset Prusda Di Desa Tanjung Baru Terbengkalai Ditumbuhi ilalang

Lahataktual.com – Sejumlah aset milik PT. Perusahan Daerah Kabupaten Lahat (Prusda) seperti Stone Cruser, gudang untuk mesin, pos penjagaan sepi, aktifitas tidak ada, hanya ada rumput ilalang menupi alat pemecah batu, (stone cruser) nampaknya sudah tidak terawat lagi alat berat ini dibeli dengan memakai uang rakyat menjadi besi tua.

Lahan milik PT. Prusda Lahat terletak di Desa Tanjung Baru, Merapi Barat,ditumbuhi ilalang rumut liar, sepertinya dibiarkan tanpa dirawat, dan mesin dicuri orang yang tidak bertanggung jawab, mesin genset hiingga kini hilang begitu saja biarpun sudah dilaporkan kepihak polisi
PT.Prusda Lahat yang dipimpin Dirut Mahmud Siregar, SH, saat untuk diminta keterangannya dikantornya sulit ditemui menurut salah satu pegawai bapak sering berada dan berkantor di Jakarta,” ujarnya

produksivitas pemecah batu galian c, sebagai milik PT. Prusda Lahat sebagai PAD Kabupaten Lahat tidak berfungsi lagi, dan aset di lahan PT. Prusda di desa tanjung baru terbengkalai hingga berkarat, tumbuh rumput liar tidak adak aktifitas apapun sudah berjalan sekitar 2 tahun, kata ” sumber

Beberapa aset milik Prusda Lahat seperti mesin genset raib dijarah maling, saat itu Direktur Prusda dijabat Musad semasa Bupati Harunata proyek ini di anggarkan melalui APBD Tahun 2005/2006 senilai 5 milyar, untuk anggaran 1,Stone Cruser, mesin cruser 1 buah eskavator pc 200 merek Kobelco, truk dump hino 2 buah hingga kini aset ini sudah tidak ada di lokasi, hanya terlihat rongsokan stone cruser nampak terlihat karatan dimakan usia,

Pantauan wartawan nampak aset milyaran rupiah milik PT. Prusda sekarang menjadi stockpile milik PT. Bumi Putera Indonesi (BPI) asal Kalimantan kontraktor PT. DDE yang berkantor di Lahat untuk penumpukan batubara sejumlah 30.000 ton,

Menurut salah satu warga Desa Tanjung Baru yang minta namanya jangan ditulis bahwa PT. Prusda sudah lama tidak melakukan aktifitas kegiatan operasional penambangan galian C pada saat itu, namun saat ini sudah ahli fungsi lahan milik PT. Prusda dikontrak oleh PT. BPI untuk penumpukan batubara (stokpile) namun diduga tidak memiliki Kolam Penampungan Limbah (KPL) seharusnya ada kenyataannya dilokasi tidak ada terang ” Sumber.

Terpisah Dirut PT. Prusda Lahat Mahmud Siregar, SH saat ini belum bisa dikonfirmasi untuk mempertanyakan aset milyaran rupiah milik PT. Prusda di Desa Tanjung Baru, Merapi Barat, kini jadi barang rongsokan hingga berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi sebagai hak jawab Dirut PT. Prusda ia jarang berada di Lahat, (Bung/MPP)